Dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Dan di dalam satu hadis apabila Saidatina Aisyah RA ditanya tentang akhlak baginda, jawabnya, "Kaana Khuluqul Quran (Akhlaknya itu adalah Al-Quran)".
Bersempena dengan sambutan Maulidur Rasul 1433H, marilah kita kembali meningkatkan rasa cinta dan rindu kepada insan Al-Amin ini melalui kisah baginda dengan seorang pengemis yahudi buta, menggambarkan ketinggian akhlak seorang Rasul Allah.
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis
Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang
mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan
dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir,
apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi
Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa
berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya
kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW melakukan
hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya
Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada
pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni
Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan
merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, Anakku,
adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai
ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya
pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah
SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang
pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA. Keesokan harinya Abubakar
RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu.
Abubakar RA mendatangi
pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai
menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku
orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat
menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang
bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga
pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian
berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia
tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan
setiap pagi, ia begitu mulia….
Pengemis Yahudi buta
tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak
hari itu menjadi muslim.
Inilah akhlak Nabi kita, Rasul kita. Dihambur dengan cemuhan, cacian dan kejian tetapi dibalas dengan kasih sayang & belas kasihan. Bermuhasabahlah kita pada setiap masa dan ketika. Semoga Allah memberikan hidayah dan rahmatnya.
"Allahumma Solli A'la Saidina Muhammad Waa'la Ali Saidina Muhammad"
This entry was posted
on 07 February 2012
at 10:39 AM
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.